Rabu, 19 Oktober 2011

Cara Partisi Harddisk Tanpa Install Ulang


Setiap membeli Personal Komputer (PC) atau laptop baru untuk teman sering partisinya hanya C: saja, atau mungkin Anda lupa membagi partisi harddisk saat install ulang. Nah jika anda mendapat masalah seperti diatas, cara mengatasinya cukup mudah tanpa harus memakai sofware lain, caranya anda mengikuti langkah-langkah berikut ini dan tidak perlu install ulang kembali yang memakan waktu banyak.

Partisi Harddisk merupakan pembagian atau penyekatan harddisk. Maksudnya harddisk yang memiliki kapasitas penuh dibagi menjadi beberapa bagian atau ruangan. Misalnya harddisk 80Gb dibagi menjadi dua partisi menjadi 20Gb dan 60Gb. Mengapa harus melakukan partisi pada harddisk? Karena selain untuk digunakan sistem operasi kita juga perlu ruang untuk data. Bisa saja kita memberikan partisi penuh pada harddisk, artinya harddisk kita hanya memiliki 1 partisi. Tetapi untuk lebih amannya data dan sistem operasi dipisahkan menjadi beberapa bagian.

Dalam sebuah harddisk memiliki beberapa tipe partisi, yaitu :

Partisi Primary
Merupakan partisi utama pada harddisk yang memuat sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang pertama kali diakses komputer untuk booting.

Partisi Extended
Merupakan partisi utama pada harddisk. Partisi extended berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pembagian partisi. Partisi extended tidak menangani pengolahan data secara langsung. Untuk dapat menggunakannya kita harus menciptakan partisi logical terlebih dahulu.

Partisi Logical
Merupakan partisi sampingan yang berada di partisi extended. Partisi logical mampu menampung berbagai macam file data.

Langkah-langkahnya membagi partisi harddisk adalah:
1. Klik Start lalu klik kanan Computer lalu klik Manage


2. Klik Disk Management


3. Klik kanan pada Partisi yang ingin dibagi misalnya partisi D:, kemudian Klik Shrink Volume, lalu akan muncul sejenak peringatan atau kata-kata “Queryng volume for availeble shrink space, pleace with…”

4. Tunggu beberapa saat kemudian hasil shrink akan keluar, klik Shrink


5. Klik kanan pada partisi kosong ( hasil Shrink tadi ) pilih New Simple Volume


6. Klik Next dan tunggu beberapa saat lalu klik Next lagi

7. Pilih Drive Letternya kemudian klik Next

8. Buat nama partisinya, dan klik Next

9. Langkah terakhir klik finish dan tunggu beberapa saat.


10. Setelah itu hasil pembagian partisi tadi klik kanan lalu format, agar dapat diisi dengan data yang diinginkan


Kemudian lihat hasilnya di My Computer, sekarang partisi pada komputer anda sudah bertambah, dan berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah data pada partisi yang dibagi tidak akan hilang, serta partisi hasil pembagian tadi belum ada datanya…

Selamat mencoba…
 sumber : http://blogamka.blogspot.com/

Pengertian Diskrit, Kontinyu dan Himpunan

Diskrit :
  • Diskrit adalah sejumlah berhingga elemen yang berbeda atau elemen-elemen yang tidak bersambungan.
  • Dimana data diskrit merupakan data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan, Contoh dari data diskrit misalnya manusia, pohon, bola dan lain-lain.
  • Fungsi diskrit digambarkan sebagai sekumpulan titik-titik.
Kontinyu :
  • Kontinyu adalah sejumlah berhingga elemen yang berbeda atau elemen-elemen yang bersambungan.
  • Data kontinyu merupakan data yang satuannya bisa dalam pecahan atau bilangan real, misalnya minyak dalam 1/2 liter, panjang dalam 0,2 meter dan sebagainya.
  • Fungsi kontinyu digambarkan sebagai kurva.
Himpunan (Set) :
  • Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda dalam satu kesatuan.
  • Notasi suatu himpunan dinyatakan dengan huruf capital/besar. Contoh : Himpunan A, himpunan B dan sebagainya.
  • Dimana objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.
  • Notasi objek-objek dalam himpunan dinyatakan dengan huruf kecil. Contoh : Himpunan A, himpunan B dan sebagainya.
Contoh Merancang System Informasi Proses Diskrit (Pilkada)
a. Output
Terpilihnya pimpinan baru :
  1. Daftar suara pendukung calon pimpinan yang terpilih
  2. Daftar suara pendukung calon pimpinan yang tidak terpilih
  3. Daftar suara yang tidak mendukung (abstain)
  4. Pencetakan surat pengukuhan pimpinan baru
b. Proses
  1. Penerimaan data hasil pengumpulan suara
  2. Perhitungan dan pemilahan jumlah suara yang masuk sesuai dengan calon yan didukungnya
  3. Penyesuaian/pengecekan terhadap syarat dan ketentuan menjadi pimpinan baru
  4. Pengukuhan/pelantikan pimpinan baru
  5. Serah terima jabatan dari pimpinan lama kepada pimpinan baru
c. Input
Pemasukan data calon pimpinan baru :
  • Daftar pelamar :
  1. Pelamar yang mengajukan diri untuk menjadi calon yang akan dipilih
  2. Pelamar yang ditunjuk langsung untuk menjadi calon yang akan dipilih.
  • Menentukan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi hasil yang memuaskan dengan mengevaluasi sumber daya manusia yang tersedia (jumlah pelamar).
  • Penentuan calon pimpinan yang sesuai dengan kriteria calon pimpinan yang akan dipilih
  • Pencatatan identitas pelamar yang telah disepakati untuk menjadi calon yang akan dipilih
  • Pelaksanaan kampanye bagi semua calon pimpinan.
  • Pelaksanaan pemilihan.
  • Terkumpulnya hasil pemilihan dalam bentuk jumlah suara yang masuk

Senin, 17 Oktober 2011

Perbedaan Intel Core 2 duo dengan Intel i3, i5, i7

Saat ini notebook terbaru yang memakai prosesor Intel sudah mulai memakai keluarga Intel Core i. Ada yang dinamakan Core i3, Core i5, dan Core i7. Ketiganya adalah pengganti resmi dari jajaran prosesor Intel Core2 (Core2 solo, Core2 Duo, Core2 Quad). Perbaikan apa saja yang ditawarkan dengan jajaran Core i ini? Kami akan coba jelaskan sesederhana mungkin mengenai jajaran baru prosesor notebook ini.
[Image: logo.jpg]

Nehalem

Semua prosesor Intel dengan nama Core i dibangun dengan dasar arsitektur yang diberi nama Nehalem. Secara sederhana, arsitektur baru ini menawarkan performa yang lebih tinggi dengan pengaturan konsumsi daya yang jauh lebih baik. Ada beberapa hal yang merupakan keunggulan dari arsitektur Nehalem secara umum, jika dibandingkan dengan arsitektur Core sebelumnya:

Penggabungan komponen

Pada Nehalem, ada beberapa komponen yang digabungkan menjadi satu di dalam prosesor. Hal yang paling penting adalah penggabungan pengendali memori (RAM) ke dalam prosesor. Sebelumnya, pengendali ini terletak di luar prosesor. Dengan dimasukkannya pengendali memori ke dalam prosesor, kecepatan aliran data antara prosesor dan memori menjadi lebih tinggi.
Pada prosesor Core i3 M, Core i5 M, dan Core i7 M, Intel bahkan memasukkan VGA-nya ke dalam prosesor. Hal tersebut tentu saja membuat kemampuan VGA menjadi lebih baik dibandingkan VGA onboard terdahulu.

Efisiensi daya, maksimalisasi performa

Pada Core2 Duo (prosesor dengan 2 inti prosesor/2 core), jika kecepatan prosesor adalah 3 GHz, itu berarti kedua inti prosesor bekerja dengan kecepatan 3 GHz. Saat prosesor beristirahat, keduanya akan turun kecepatannya secara bersamaan juga.
Jadi, kalau ada software yang hanya bisa menggunakan 1 inti prosesor (contoh: Apple itunes), kedua inti prosesor akan bekerja pada kecepatan tertingginya (3 GHz). Satu inti prosesor bekerja mengolah data, sementara inti lainnya hanya ikut-ikutan menaikkan kecepatan tanpa mengolah data.
Pada Nehalem, kondisinya berbeda. Contohnya pada Core i3 (2 inti prosesor/2 core), kondisi di atas hanya akan membuat 1 inti prosesor bekerja dan menggunakan kecepatan maksimumnya. Sementara 1 inti prosesor yang tidak terpakai akan tetap beristirahat untuk menghemat energi.

[Image: acer4740G-300x212.jpg]

Hyper-threading (HT)
Tahukah Anda bahwa sebuah inti prosesor tidak selalu “dipekerjakan” secara maksimal? Sebagai analogi, anggap sebuah prosesor dengan dua inti (dual core) adalah sebuah ruang dengan dua orang di dalamnya. Pada saat satu orang diminta memasak, kedua tangannya akan bekerja. Akan tetapi, orang ini sebenarnya masih bisa menerima telepon sembari memasak, bukan?
Hal yang sama terjadi pada inti prosesor. Ada bagian-bagian dari inti prosesor tersebut yang tidak terpakai saat sebuah perintah diberikan padanya. Penyebabnya adalah perintah tersebut mungkin memang tidak memanfaatkan bagian tertentu dari prosesor. Lalu, bagaimana caranya kita bisa memanfaatkan bagian yang tidak bekerja tersebut? Intel menamakan teknologi pemaksimalan kerja prosesor tersebut dengan nama Hyper-threading (HT).
Sebuah inti prosesor yang memiliki teknologi HT akan dikenal oleh Operating System (contoh: Windows7) sebagai 2 inti prosesor. Jadi, Operating System dapat memberikan 2 pekerjaan pada sebuah inti prosesor. Hal ini membuat prosesor berbasis Nehalem mampu bekerja lebih maksimal dibandingkan pendahulunya.

[Image: proc1-294x300.jpg]

Turbo boost
Kemampuan ini adalah fitur unggulan dari sebagian besar prosesor dengan teknologi Nehalem. Ide dasarnya adalah HUGI (Hurry Up and Get Idle). Teorinya adalah jika sebuah pekerjaan diselesaikan lebih cepat, prosesor akan bisa beristirahat lebih cepat dan menghemat lebih banyak energi.
Pada umumnya, tiap prosesor memiliki batas maksimum konsumsi daya. Mari kita ambil contoh Core i5 (2 inti prosesor/core) yang kisaran batas konsumsi dayanya adalah sekitar 35 Watt. Jika VGA dan pengendali memori di dalam Core i5 memakan 10 W dan hanya 1 inti prosesor yang terpakai, konsumsinya hanya 22.5W, bukan? Lalu, bagaimana caranya prosesor dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat, sementara software tidak menggunakan inti ke-2 yang tersedia?
Sisa jatah konsumsi daya yang 12.5W dapat digunakan Core i5 untuk melakukan Turbo boost. Yang terjadi adalah (pada Core i5-430M, 2.2GHz), kecepatan 1 intinya bisa dinaikkan hingga 2.53 GHz. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sisa jatah konsumsi daya dan memperhatikan temperature prosesor. Jadi, prosesor 35W ini tidak akan melampaui konsumsi dayanya, dan tidak akan kepanasan. Sementara itu, software dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
[Image: tabel-300x192.jpg]
Arrandale
Nama apa lagi ini? Nama ini kami angkat untuk membedakan Core i7 QM dengan Core i7 M, Core i5 M dan Core i3 M. Saat ini, Core i7 QM masih menggunakan teknologi Nehalem 45 nm. Meski bertenaga besar sekali, teknologi 45 nm pada Core i7 membuatnya bekerja sedikit lebih panas. Selain itu, Core i7 QM juga tidak memiliki VGA di dalam prosesor berinti 4-nya (Quad core).
Arrandale adalah kode untuk prosesor berbasis Nehalem untuk notebook yang menggunakan teknologi 32 nm dan memiliki VGA terintegrasi di dalam prosesor. Saat ini, Arrandale hanya memiliki jumlah inti prosesor maksimum 2 (dual core). Akan tetapi, performanya tetap tinggi dan suhu kerjanya cenderung lebih dingin dibandingkan Core i7.

Pilih yang Mana?

Sekilas, teknologi Nehalem yang dimiliki oleh Core i7, Corei5, dan Core i3, sudah dipaparkan. Nah, sekarang, Anda akan memilih yang mana?
[Image: tabel-300x192.jpg]
Core i7 QM
Prosesor notebook Core i7 QM memiliki kemampuan tertinggi. Tidak ada VGA di dalam prosesor ini, tapi 4 inti prosesor (quad core), kecepatan tinggi, dan Turbo boost adalah andalan utamanya. Prosesor dengan 4 core dan hyper-threading ini akan dideteksi Windows seakan memiliki 8 inti prosesor! Jika Anda membutuhkan performa notebook tertinggi yang bahkan mampu bersaing dengan desktop, ini adalah pilihannya. Umumnya, notebook dengan Core i7 akan memiliki VGA khusus. Jadi, gamer, pengguna aplikasi grafis (Adobe Photoshop, 3ds Max), dan pencinta performa tinggi akan menyukainya. Tentu saja, ada harga yang harus dibayar untuk performa yang tinggi ini.

Core i7 M

Prosesor ini adalah Arrandale (2 inti prosesor) dengan performa terbaik. Teknologi 32 nm membuatnya bekerja dengan suhu relative rendah. Kecepatan tinggi, Hyper-threading, dan Turbo boost membuatnya memiliki performa tinggi. Apabila dipadu dengan VGA tambahan, notebook berbasis Core i7 M akan menjadi pilihan yang sangat baik bagi pencinta performa tinggi. Kemampuannya bahkan dapat bersaing dengan Core i7 QM. Tentu saja, dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

Core i5 M

Notebook dengan prosesor ini memang memiliki 2 inti prosesor (dual core). Akan tetapi, tersedianya Hyper-threading membuatnya tampil seakan memiliki 4 inti prosesor. Turbo boost menjadi andalannya dalam hal performa. Sementara itu, VGA terintegrasinya sudah mencukupi untuk pemutaran film HD 1080p, bahkan film Blu-Ray. Jika perlu, beberapa game 3D ringan pun bisa dimainkannya. Jika Anda menginginkan performa tinggi dengan mobilitas baik, Core i5 adalah pilihan yang baik. Harganya pun tidak mencekik.

Core i3 M

Meski tidak dilengkapi Turbo boost, performa Core i3 tetap memikat. Hyper-threading membuat kemampuannya dapat dipakai secara maksimal. VGA-nya pun sudah lebih dapat diandalkan dibandingkan VGA onboard terdahulu. Jika dana Anda terbatas namun menginginkan performa dari arsitektur terbaik Intel, Core i3 adalah pilihan yang jauh lebih unggul dibandingkan Core2 Duo.

Pengujian Singkat

Berikut adalah hasil perbandingan antara Core2 Duo T6600 dengan Core i3-330 dan Core i5-430
[Image: sys2007-300x202.jpg]
Software yang merupakan simulasi penggunaan berbagai aplikasi (MS Office, Adobe, 3ds Max, MS Outlook, dsb) ini menunjukkan bahwa bahkan Core i3 330 dengan mudah mengalahkan Core2 Duo T6600.
[Image: MM2007-300x201.jpg]

Software yang serupa dengan SYSmark ini lebih menitikberatkan pada aplikasi sederhana yang umum digunakan notebook. Hasil ujinya tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya.

[Image: 3dmk2006-300x202.jpg]
3DMark 2006 adalah software uji kemampuan grafis. Dari pengujian ini tampak bahwa Core i3 330M saja sudah unggul lebih dari 50% dibandingkan VGA onboard yang dipasangkan pada Core2 Duo T6600 (Intel GMA 4500MHD).

Intel mengeluarkan Prosesor generasi terbaru yaitu Intel i9 “code name GULFTOWN” [analogi dari i7 + 2, dengan 6 core fisik, sehingga dengan begitu total thread count dapat mencapai 12 thread paralel ] dengan 12 MB L3, Rilis pertengahan 2010…

Spoiler untuk logo:
[Image: intel-Core-i9.jpg]
UPDATE
Intel Atom


Intel Atom adalah prosesor ultra low power baru dari Intel dengan kode produksi Diamondville, merupakan prosesor paling hemat energi saat ini untuk PC desktop, prosesor ini hanya membutuhkan daya sebesar 1 – 2,5 Watt atau hanya sekitar 3% dari daya yang dibutuhkan oleh Prosesor Intel Core 2 Duo (65 Watt), namun dapat memberikan kemampuan desktop PC X86 seutuhnya, untuk menggenjot fungsi multimedia.

Intel Atom dilengkapi dengan dukungan Streaming SIMD Extensions 3 (SSE3). Prosesor Intel atom diproduksi dengan teknolgi 45nm, dengan 47juta transistor didalamnya dan ukuran fisik kurang dari 26mm persegi, merupakan prosesor Intel terkecil saat ini.
PC desktop berbasis Intel ATOM diberi istilah NETTOP yang dapat diartikan sebagai PC yang “low–cost”. “Bukan hanya dari sisi harga yang terjangkau, lebih dari itu sebenarnya Intel telah memulai era hemat energi pada dunia komputer khususnya desktop PC sehingga pengertian low-cost akan mencapai pada biaya pemakaian harian dan kami memulainya pertama kali di Makassar,” demikian disampaikan oleh Wandy Effendi, Managing Director Elextra Komputer, melalui media rilis, Rabu 17 September.
PC Hybrid Grand SC530 yang berbasis ATOM cocok untuk semua kalangan, mulai dari siswa yang baru mulai belajar menggunakan komputer sampai dengan professional dikantor, ketika di test, PC Hybrid Grand SC530 ternyata sangat responsif menjalankan aplikasi office (internet, pengetikan, kalkulasi, tabulasi dan presentasi), serta memadai pada fungsi multimedia seperti memutar musik dan video.
“Hybrid GRAND SC530 dengan spesifikasi : Intel® Atom Processor 230 (512kb L2 cache / 1,6GHz / 533MHz FSB), Intel 945GCLF board, RAM 1GB PC5300, HDD 80GB/7200rpm SATA, DVD-CDRW Combo, Multi Card Reader, Keyboard + Optical Mouse, Speaker active dan LCD Monitor 16? Wide XGA dibanderol dengan harga Rp 3,6 juta.
Elextra Komputer juga menyediakan opsi untuk harga yang lebih murah karena sebenarnya PC berbasis Intel ATOM dengan spesifikasi paling minim harganya bisa mulai dari 2 jutaan, harga yang murah ini dimaksudkan untuk mempermudah bagi para pelajar dan kalangan akademisi untuk memiliki PC yang sesuai dengan kebutuhan mereka”

sumber :